Cara Berhadapan dengan Seorang Micromanager - 绮罗网

Cara Berhadapan dengan Seorang Micromanager

2 Bagian:Meraih Kepercayaan AtasanBerbicara dengan Atasan

Micromanager (seorang manager yang mengatur dengan terlalu detail) memiliki kesulitan memercayai orang lain dalam membuat keputusan maupun memperbolehkan mereka bertindak mandiri. Ini bisa jadi berakar dari rasa tidak aman, tekanan untuk selalu berprestasi, budaya perusahaan atau alasan lainnya. Bekerja di bawah atasan yang micromanaging bisa menempatkan Anda dalam posisi tidak nyaman saat Anda merasa ini memengaruhi performa kerja serta diri Anda. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melepaskan ketegangan dan membantu menenangkan atasan Anda serta membuatnya berhenti membayangi Anda. Ikuti tips berikut untuk menangani micromanagement di tempat kerja.

Bagian 1
Meraih Kepercayaan Atasan

  1. 1
    Jadilah orang yang selalu ingin berprestasi. Tunjukan pada atasan bahwa Anda laik mendapat kepercayaan mereka dan Anda tidak perlu diberitahukan mengenai tiap hal kecil. Micromanager umumnya selalu khawatir pada performa anak buahnya. Karenanya, cara baik untuk menangani micromanager adalah melakukan lebih dari yang diharapkan. Jika atasan Anda seorang micromanager, ia pada dasarnya memiliki kesulitan mempercayai orang, jadi Anda harus bekerja ekstra keras untuk memenangkan rasa hormat dan percaya. [1]
    • Satu langkah lebih maju. Bersiaplah dengan jawaban positif tiap kali ia menanyakan perkembangan pekerjaan, dan atasan Anda pun akan lebih jarang mengecek.
    • Raih reputasi tinggi di tempat kerja. Anda mungkin tidak harus berhubungan dengan micromanager jika reputasi Anda telah menunjukkan kompetensi yang Anda miliki.
  2. 2
    Mengikuti aturan. Jangan membengkokkan atau melanggar kebijakan serta mencari celah dalam aturan perusahaan untuk hal paling kecil sekalipun. Micromanager dapat mencium adanya pelanggaran dan Anda hanya akan memperkuat keyakinan Atasan Anda bahwa anak buah tidak bisa dipercaya.
  3. 3
    Pelajari apapun yang bisa dipelajari dari atasan tersebut. Ketahui apa yang ia cari dari anak buah dan mainkan permainannya. Jauhi hal-hal yang membuatnya resah dan penuhi hal-hal yang ia sukai. Berbicaralah dengan rekan kerja Anda yang pernah bekerja dengannya dan bahas beberapa strategi untuk berhubungan dengan atasan Anda.
    • Jika Anda melihat rekan kerja yang memiliki hubungan positif dengan atasan Anda, cobalah amati cara komunikasi dan kerja sama mereka. Mungkin rekan kerja Anda bersikap jujur, dapat mengurangi ketegangan dengan humor, terlalu ramah, atau melakukan sesuatu lain yang bisa Anda coba pada atasan Anda.[2]
  4. 4
    Dapat diandalkan. Jangan berikan atasan Anda alasan untuk tidak mempercayai Anda. Datanglah lebih awal atau tepat waktu, kerjakan kerjaan Anda sebelum tenggat waktu atau beberapa hari sebelumnya, dan lakukan tugas-tugas kecil yang membantu, seperti mengambilkan kopi, menelepon, atau membantu rekan kerja lain meraih tujuan mereka. Jadilah orang yang diandalkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Jika Anda memiliki reputasi bahwa Anda sangat dapat diandalkan, atasan Anda akan menyadari ini dan akan lebih memberi kebebasan. [3]
    • Jika Anda mengerjakan semua pekerjaan Anda, atasan Anda akan menyadari Anda tidak membutuhkan bantuannya.

Bagian 2
Berbicara dengan Atasan

  1. 1
    Mintalah beberapa proyek kecil untuk diri sendiri. Mulailah dengan yang kecil. Tanyakan pada atasan Anda apakah ia akan berkeberatan jika Anda memiliki proyek kecil – mungkin proyek dengan durasi seminggu—agar Anda memperoleh pengalaman managerial. Pilih sesuatu dengan prioritas rendah dan kerjakan dengan sempurna. Jika Anda membuktikan bahwa Anda bisa menangani sesuatu dari awal hingga akhir sendirian, atasan Anda akan lebih terbuka dalam membiarkan Anda menghadapi tantangan yang lebih besar seorang diri.
    • Setelah Anda berhasil dengan proyek kecil, berterimakasihlah atas kepercayaan yang ia berikan. Katakan pada atasan Anda bahwa Anda telah mendapatkan pengalaman yang berharga dan belajar dari pengalaman tersebut, Anda akan mampu mengerjakan tugas dengan lebih efisien karenanya.
  2. 2
    Berbicaralah mengenai prinsip-prinsip di balik sebuah proyek sebelum mengerjakannya. Jika atasan Anda menyerahkan proyek baru – bersama dengan tiga halaman instruksi mengenai cara pengerjaan—pastikan Anda bertemu terlebih dulu untuk membahas garis besar proyek tersebut ketimbang hal-hal detail seperti jenis huruf yang harus digunakan. Bicarakan tujuan dari proyek dan bagaimana Anda bisa meraihnya serta tunjukkan bahwa Anda mengerti betul gambaran besarnya; jika atasan Anda melihat bahwa Anda paham betul, dia tidak akan terlalu khawatir mengenai tiap poin yang ada di halaman instruksinya.
    • Jika hal ini dibuat menjadi kebiasaan sebelum tiap proyek, besar kemungkinan atasan Anda tidak akan menuliskan tiap detail bagaimana suatu hal harus dilakukan.
  3. 3
    Dengarkan dengan seksama saat atasan Anda berbicara. Ulangi dan berikan masukan untuk memastikan atasan Anda mendengarkan dan bahwa Anda mengerti betul apa yang diminta. Buatlah kontak mata, mengangguklah, catatlah jika perlu, untuk menunjukkan pada atasan bahwa Anda menangkap semua yang ia katakan. Jika Anda tampak terganggu atau tidak berkonsentrasi, ia tidak memiliki alasan untuk mempercayai Anda.[4]
  4. 4
    Memberi laporan secara rutin. Jika atasan Anda khawatir Anda tidak akan menyelesaikan semua sebagaimana yang ia harapkan, penting untuk terus menyertakan atasan Anda pada perkembangan proyek. Apakah Anda baru saja mengirimkan laporan mingguan? Cobalah beritahu padanya saat berpapasan. Apakah Anda baru merampungkan proyek yang Anda kerjakan? Katakan pada atasan Anda sebelum menaruh laporan tersebut di mejanya. Apakah Anda telah melakukan telepon penting yang ia minta? Ceritakan dan jelaskan rincian padanya. [5]
    • Ini dapat membantu atasan Anda melihat apa yang Anda kerjakan, serta efek samping untuk sedikit mengganggu dan balik me-micromanage beliau, yang justru dapat membuat atasan Anda melonggarkan diri.
  5. 5
    Menunjukkan empati. Cobalah mengerti apa yang memotivasi atasan Anda. Apakah atasan Anda selalu ingin berprestasi dan ingin semua pekerjaan dilakukan sebaik mungkin serta khawatir melepaskan tanggungnya jawabnya, ataukan ia haus kekuasaan dan ingin memegang kendali atas segala hal? Apapun alasannya untuk mengatur semua secara mikro, tunjukkan pada atasan Anda bahwa Anda mengerti.
    • Jika atasan Anda sekadar gugup tentang pengerjaan tugas yang baik, ucapkan hal seperti, “Saya tahu betapa pentingnya proyek ini bagi Anda dan seluruh perusahaan. Saya akan melakukan yang terbaik.”
    • Jika ia ingin memegang kontrol, katakan, “Anda bagian yang sangat besar dari proyek ini. Tidak satupun dari kita bisa melakukannya tanpa Anda.” Pujilah atasan Anda akan kerja kerasnya, meski Anda melakukan sebagian besar sendiri, dan ia akan merasa nyaman masih memegang kendali.
  6. 6
    Bicara dengan atasan Anda jika Anda sudah mencapai titik didih. Meski hal ini bukan hal pertama yang harus Anda lakukan karena dapat berujung pada konfrontasi, berbicara dengan atasan mengenai situasi yang dihadapi dapat melancarkan komunikasi jika Anda merasa butuh ruang untuk bernafas. Kerap kali, micromanagers tidak menyadari bahwa mereka micromanaging. Jika Anda merasa stress karena harus menangani micromanager telah mencapai titik yang Anda pikir dapat membahayakan pekerjaan Anda, tidak bersikap proaktif untuk perubahan dapat merugikan Anda dan atasan Anda. [6]
    • Garisbawahi fakta bahwa semakin besar tanggung jawab yang diberikan pada Anda semakin baik tugas yang Anda kerjakan, ketimbang harus mengikuti mentah-mentah tiap perintah yang ia berikan sampai ke titik-titiknya. Pada akhir hari, atasan Anda ingin pekerjaan dilakukan sebaik mungkin, jadi cobalah tekankan bahwa Anda bisa mengerjakan tugas dengan lebih baik tanpa gangguan.
    • Berbicaralah dengan hati-hati saat berbicara dengan atasan Anda mengenai situasi ini. Ingat untuk selalu ramah. Jangan tuding beliau sebagai seorang micromanager.
    • Jangan menyalahkan, tapi sebaiknya tanyakan apakah ada hal yang dapat dilakukan untuk melancarkan komunikasi di antara Andab berdua.
    • Jelaskan bahwa Anda khawatir bahwa Anda tidak dapat meraih potensi Anda dengan sempitnya ruang untuk akuntabilitas pribadi.

Sumber

  1. http://lifehacker.com/5994065/how-to-handle-a-micromanaging-boss
  2. http://www.howstuffworks.com/how-to-deal-with-micromanager.htm
  3. http://www.forbes.com/sites/deborahljacobs/2012/05/07/how-to-manage-a-micromanager/
Tampilkan lainnya... (6)