4 Cara untuk Memberikan Enema - 绮罗网

Cara Memberikan Enema

4 Metode:Menyiapkan EnemaMenyiapkan Cairan EnemaMemberikan EnemaMengeluarkan Enema

Enema adalah memasukkan cairan melalui tabung yang dimasukkan ke dalam usus. Enema digunakan untuk mengatasi sembelit yang parah dan memasukkan cairan ke pasien yang tidak dapat memperolehnya secara intravena, serta memasukkan obat tertentu ke dalam suspensi cair. Apabila dilakukan dengan benar, enema adalah metode alternatif yang aman, efektif dan alami selain obat pencahar. Berikut adalah langkah-langkah untuk memberikan enema.

1
Menyiapkan Enema

  1. 1
    Tentukan lokasi untuk memberikan enema. Tiga tempat yang paling umum digunakan adalah tempat tidur, lantai kamar mandi atau bak mandi.
  2. 2
    Tempatkan pengait di ketinggian yang tepat. Pengait harus dipasang sekitar 18-24 inci (45 sampai 60 cm) di atas permukaan tempat penerima enema berbaring, supaya kantong enema tergantung kurang lebih 12 sampai 18 inci (30 sampai 45 cm) di atas anus penerima. Ini letaknya cukup tinggi supaya cairan enema akan mengalir keluar dari kantong secara bertahap.
    • Meletakkan kantong enema terlalu tinggi akan meningkatkan tekanan yang masuk dan dengan demikian menimbulkan ketidaknyamanan pada penerima enema. Meletakkan kantong terlalu rendah akan menyebabkan cairan mengalir kembali ke dalam kantong enema, sehingga hanya sedikit cairan yang masuk ke usus besar.
  3. 3
    Bersiap-siap jika ada tumpahan atau kebocoran. Jika Anda ingin memberikan enema di kamar tidur atau lantai kamar mandi, letakkan pad penyerap yang tebal atau handuk di atas permukaan tempat penerima enema akan berbaring. Jika memberikan enema di dalam bak mandi, Anda tidak memerlukan handuk, meskipun Anda mungkin perlu menghapus tumpahan dari dubur atau kaki.

2
Menyiapkan Cairan Enema

  1. 1
    Gunakan suhu air yang sesuai. Enema harus mendekati suhu tubuh manusia, yaitu antara 98 dan 105 derajat Fahrenheit (37-40.5 derajat Celcius). Enema dapat diberikan dengan air sedingin 86 derajat Fahrenheit (30 derajat Celsius) atau air panas kira-kira 113 derajat Fahrenheit (45 derajat Celcius). Menggunakan air yang suhunya di bawah 86 derajat Fahrenheit dapat menyebabkan kram, sementara menggunakan air dengan panas di atas 113 derajat Fahrenheit dapat melepuhkan bagian dubur.
  2. 2
    Tambahkan zat yang diperlukan pada enema. Meskipun air keran cukup untuk enema, mungkin Anda juga perlu menambahkan substansi tertentu pada enema untuk membuatnya lebih efektif atau jika enema diperuntukkan untuk tujuan lain selain pembersihan usus.
    • Sabun yang lembut ditambahkan ke dalam larutan enema jika enema dimaksudkan untuk mengatasi sembelit. Sabun Enema diformulasikan secara khusus supaya cukup lembut untuk bayi, tetapi mampu menangani sembelit yang paling parah. Sabun enema tersedia di sebagian besar toko pasokan medis atau mungkin dibeli di toko obat setempat. Satu paket sudah cukup. (Deterjen cair pencuci piring tidak boleh digunakan, karena akan mengiritasi usus dan dapat menyebabkan kolitis.) Jika sabun enema tidak tersedia, Anda bisa menggunakan baking soda sebagai pengganti.
    • Garam ditambahkan ke enema untuk melunakkan tinja bukan sebagai pemicu usus untuk mengeluarkannya. Umumnya, satu sendok teh garam harus ditambahkan untuk setiap 473 ml air (10 mililiter / sentimeter kubik garam per liter air). Minyak mineral juga melembutkan tinja dan melumasi usus besar, tetapi dapat merembes keluar dari anus sampai 24 jam setelah pemberian enema.
    • Natrium fosfat ditambahkan ke cairan enema yang diperdagangkan dan ia bermanfaat untuk membersihkan usus sebelum kolonoskopi atau sigmoidoskopi. Natrium fosfat menarik air dari aliran darah ke usus besar, tetapi dalam prosesnya seringkali memicu kram yang intens.
    • Obat-obatan tertentu yang lebih cepat diserap oleh tubuh tanpa melalui saluran pencernaan, seperti obat-obatan kanker, arthritis dan degenerasi makula, serta beberapa obat anti-mual, bisa ditambahkan ke dalam larutan enema.
    • Larutan barium ditambahkan ke enema dan akan ditahan di dalam cukup lama supaya sinar-X dapat menampilkan usus.
  3. 3
    Mengisi kantong atau syringe enema. Jumlah larutan enema yang dapat diterima oleh penerima bervariasi sesuai dengan ukuran usus dan berapa banyak kotoran yang ada di dalam penerima. Seorang anak berusia 11 tahun atau di atasnya rata-rata memiliki kapasitas usus yang sama sebagaimana orang dewasa.
    • Jika menggunakan larutan enema yang sudah terukur, seorang anak berusia 5 sampai 10 tahun dapat diberikan sebotol penuh enema ukuran anak-anak, sementara anak berusia 2 sampai 4 tahun hanya membutuhkan setengah botol.
  4. 4
    Menghubungkan kantong ke tabung.

3
Memberikan Enema

  1. 1
    Lumuri nosel tabung dengan pelumas.
  2. 2
    Biarkan larutan enema mengalir secukupnya melalui tabung untuk memaksa udara keluar. Hal ini akan mengurangi kram saat enema diberikan.
  3. 3
    Lumasi anus dan daerah dubur. Pelumas harus dioleskan cukup banyak di bagian luar anus dan sampai daerah dubur supaya tabung mudah dimasukkan sekaligus melindungi kulit di sekitar daerah dubur. Setelah itu, bersihkan jari Anda dengan tisu. (Atau, Anda dapat memakai sarung tangan karet atau lateks sebelum mengoleskan pelumas.)
  4. 4
    Atur posisi penerima. Meskipun ada variasi untuk posisi penerima enema yang dapat digunakan, 3 posisi yang paling umum adalah Sim, posisi lutut-dada serta berbaring terlentang dengan lutut ditekuk.
    • Posisi Sim dapat digunakan jika menerima enema dari orang lain atau memberikan enema untuk diri sendiri. Untuk melakukan posisi Sim, berbaring ke sisi kiri dengan kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk di lutut. Tempatkan lengan kiri di belakang punggung dan tangan kanan di bawah bantal di kepala. Jika memberikan enema untuk diri sendiri, penjepit yang mengatur aliran harus dapat dijangkau oleh tangan kiri Anda.
    • Posisi lutut-dada mungkin lebih nyaman bagi seseorang yang menerima enema dari orang lain, terutama jika penerimanya sedang hamil, dan dapat juga digunakan dalam kasus sembelit yang parah. Pada posisi ini, penerima bersandar di atas tangan dan lutut, letakkan 1 bantal atau lebih di bawah dada dan bersandar padanya sambil memutar wajah ke samping dan mengistirahatkannya pada bantal lain yang dipeluk oleh tangan. Namun posisi ini tidak menjadikan Anda mampu mengontrol aliran enema jika Anda memberikannya untuk diri sendiri.
    • Gunakan metode berbaring dengan posisi lutut tertekuk jika memberikan enema untuk diri sendiri sambil berbaring di lantai kamar mandi atau di dalam bak mandi. Letakkan bantal di bawah kepala dan pastikan Anda dapat menjangkau penjepit yang mengatur aliran sebelum Anda mulai.
  5. 5
    Masukkan tabung ke dalam rektum. Putar tabung ke depan dan ke belakang sambil memasukkannya untuk memudahkan. Tabung harus dimasukkan tidak lebih dari 3 sampai 4 inci (7,5-10 cm) ke daerah dubur tanpa melakukan pemaksaan. Meminta penerima enema untuk "merejan" seolah-olah sedang buang air besar dapat membantu proses pemasukan tabung.
  6. 6
    Biarkan cairan enema mengalir ke usus besar perlahan-lahan. Laju aliran yang disarankan adalah 4 sampai 8 ons (118-236 mililiter) per menit. Minta penerima enema mengambil napas dalam secara perlahan; penerima mungkin akan merasa perut menjadi agak melebar saat menerima enema, dan bagian perut juga akan tampak penuh. Hentikan aliran jika muncul tanda-tanda kram lalu minta penerima mengambil napas yang cepat dan pendek, kemudian lanjutkan aliran ketika ketidaknyamanan berlalu. Hentikan aliran sesering yang diperlukan untuk kenyamanan penerima enema. Biarkan selama 15 menit untuk memasukkan enema yang jumlahnya cukup banyak.
  7. 7
    Pijat perut perlahan dan dalam dengan berlawanan arah jarum jam. Pijatan akan mendorong cairan enema lebih tinggi ke dalam usus besar dan juga membantu pengeluaran feses dari dinding usus. Mulai dari sisi kiri bawah tubuh, terus sampai ke tulang rusuk dan kemudian kembali lagi ke bagian bawah sisi sebelah kanan.
  8. 8
    Jepit tabung setelah enema dihentikan. Ini akan mencegah aliran balik ke kantong ketika tiba waktu untuk mengosongkan perut.
  9. 9
    Berikan waktu bagi enema untuk melakukan tugasnya. Enema harus dibiarkan rata-rata antara 5 sampai 15 menit sebelum dikeluarkan, dengan waktu lebih lama yang diperlukan untuk menghilangkan sembelit. Jika penerima merasakan dorongan untuk mengeluarkan kotoran sebelum waktunya, minta dia untuk mengambil napas dalam-dalam melalui mulut untuk menenangkan diri.

4
Mengeluarkan Enema

  1. 1
    Pergi ke toilet. Jika penerima mengalami kesulitan menahan enema, tekan dubur bersama-sama atau tekan waslap yang dilipat di bagian dubur untuk menahannya.
  2. 2
    Melepaskan tabung enema.
  3. 3
    Minta penerima berjongkok di atas toilet. Posisi jongkok akan menyebabkan paha menekan perut,sehingga membantu untuk mengeluarkan cairan enema pada saatnya. Jika terlalu sulit untuk berjongkok maka biarkan penerima duduk di toilet seperti biasanya saat buang air besar.
    • Sebagai bantuan tambahan untuk mengeluarkan cairan enema, pijat perut penerima searah jarum jam.
  4. 4
    Membuang enema. Cairan enema dan kotoran lain akan keluar dalam beberapa menit. Jika tidak, minta penerima enema berbaring dengan posisi sim atau posisi lutut-dada, tunggu sampai dorongan untuk mengeluarkan enema muncul kembali, dan coba lagi. Biasanya, diperlukan beberapa kali pembuangan untuk membersihkan semua cairan enema.

Tips

  • Jika Anda memberikan serangkaian enema, hanya cairan enema yang pertama yang boleh ditambahkan substansi lain ke dalam air. Enema berikutnya cukup menggunakan air keran. Untuk menghilangkan setiap sabun atau larutan kimia lain pada enema yang pertama serta mencegah iritasi usus besar.
  • Gunakan air suling BUKAN air keran.

Peringatan

  • Terlalu banyak enema dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit; terlalu sering menggunakan cairan enema natrium fosfat dapat melukai rongga dubur.
  • Enema tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki risiko perforasi usus, atau mereka yang menderita kolitis ulserativa, divertikulitis, penyakit Crohn, wasir internal maupun tumor dubur atau usus besar.
  • Enema yang metodenya tidak benar akan menyebabkan pecahnya usus atau dubur, memicu perdarahan internal. Siapa pun yang mencurigai terjadinya hal tersebut harus segera mencari bantuan medis.

Hal yang Anda Butuhkan

  • Kantong enema atau kaleng
  • Tabung kolon
  • Penjepit tabung
  • Sabun Enema, garam atau baking soda (opsional)
  • Pelumas kulit (KY jelly, petroleum jelly, minyak sayur atau krim dingin)
  • Sarung tangan karet atau lateks (opsional)
  • Penggantung kantong (Pengait IV), pengait atau paku
  • Pad penyerap atau handuk
  • Air suling (di daerah yang memiliki masalah air bersih)
  • Termometer

Sumber

Tampilkan lainnya... (2)