3 Cara untuk Mengatasi Sembelit dengan Cepat dan Alami - 绮罗网

Cara Mengatasi Sembelit dengan Cepat dan Alami

3 Metode:Mengambil Langkah SegeraMengubah Gaya Hidup dalam Jangka PanjangMencoba Pilihan Lainnya

Sembelit atau konstipasi sering kali disebabkan oleh kekurangan serat dalam diet. Konstipasi juga terjadi sebagai akibat dari kurangnya berolahraga, atau efek samping sejumlah obat-obatan. Semua orang pernah mengalami konstipasi dari waktu ke waktu, tetapi kabar baiknya adalah ada banyak pengobatan alami yang aman dan ringan untuk meredakan sekaligus mencegah konstipasi. Dengan sedikit perubahan dalam rutinitas sehari-hari, Anda bisa mengatasi masalah ini tanpa mengeluarkan banyak biaya di rumah sendiri. Obat-obatan alami dan perubahan gaya hidup dapat membantu Anda mengatasi konstipasi saat ini dan mencegahnya terulang kembali. Jika Anda saat ini sedang menghadapi masalah konstipasi kambuhan, dan tidak satu pun dari cara yang disebutkan di bawah ini dapat membantu Anda, kunjungilah praktisi kesehatan profesional.

1
Mengambil Langkah Segera

  1. 1
    Perbanyak minum air. Tinja yang kering dan keras merupakan penyebab konstipasi pada umumnya, jadi semakin banyak air yang Anda minum, akan semakin mudah Anda mengeluarkannya. Memperbanyak minum air sangat penting khususnya jika Anda meningkatkan asupan serat dalam diet Anda. [1]
    • Pria sebaiknya minum paling tidak 13 cangkir (3 liter) cairan setiap hari. Wanita sebaiknya minum paling tidak 9 cangkir (2,2 liter) cairan setiap hari. [2]
    • Hindari minuman berkafein atau beralkohol saat Anda mengalami konstipasi. Minuman berkafein seperti kopi dan soda, juga alkohol merupakan diuretika. Diuretika akan menyebabkan tubuh Anda mengalami dehidrasi dengan menarik cairan keluar melalui peningkatan berkemih. Hal ini dapat memperparah konstipasi. [3][4]
    • Cairan lainnya, seperti jus, kaldu bening, dan teh herbal merupakan sumber cairan yang baik. Hindarilah teh berkafein. Jus pir dan apel merupakan laksatif ringan yang alami.[5][6]
  2. 2
    Makan lebih banyak serat. Serat adalah laksatif alami. Serat dapat meningkatkan kandungan air di dalam tinja dan memadatkannya. Sehingga tinja lebih mudah dikeluarkan dan dapat melewati usus besar Anda dengan mudah.[7] Mengubah asupan serat Anda secara tiba-tiba bisa menyebabkan timbulnya gas dan perut kembung, jadi perbanyaklah serat makanan Anda secara bertahap dalam beberapa kali waktu makan. Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi paling tidak 20 hingga 35 gram serat makanan setiap hari. [8]
    • Serat dapat menurunkan jumlah obat yang terabsorpsi oleh tubuh Anda. Minumlah obat paling tidak satu jam sebelum makan makanan berserat atau dua jam setelahnya. [9]
    • Beberapa pilihan yang bagus untuk meningkatkan asupan serat Anda antara lain:[10]
      • Buah beri dan buah-buahan lainnya, terutama dengan lapisan kulit yang dapat dimakan, seperti apel dan anggur.
      • Sayuran berdaun hijau gelap seperti selada, moster, bit hijau, dan Swiss chard.
      • Sayuran lainnya seperti brokoli, bayam, wortel, kembang kol, kubis brussel, artichoke, dan buncis.
      • Kacang dan polong-polongan seperti kacang merah, kacang garbanzo, kacang pinto, kacang lima, dan kacang putih, juga lentil, dan kacang tunggak.
      • Serealia utuh yang tidak diproses. Aturan utama yang mudah diingat adalah, jika warnanya cerah atau putih, kemungkinan serealia itu telah diproses. Pilihlah serealia utuh seperti beras cokelat, popcorn, steel-cut oat, dan barley. Jika Anda makan sereal, bacalah labelnya untuk memastikan pilihan Anda tersebut tinggi kandungan serat. Carilah roti yang dibuat dari gandum utuh, tanpa tepung yang telah diputihkan dan ditambahi bahan tertentu. [11]
      • Kacang dan biji-bijian seperti biji labu, biji wijen, biji bunga matahari, atau flax seed, [12] juga badam, walnut, dan pikan.
  3. 3
    Makan buah prune. Buah prune merupakan buah yang kaya serat. Buah ini juga mengandung sorbitol, suatu gula yang dapat melunakkan tinja sehingga secara alami dapat membantu meredakan konstipasi. [13] Sorbitol merupakan stimulan usus ringan yang membantu mengurangi waktu transit tinja, dan menurunkan risiko konstipasi.
    • Jika Anda tidak menyukai teksturnya yang berkerut atau rasanya yang unik, Anda bisa mencoba minum jus prune. Hanya saja, jus prune memiliki kandungan serat yang lebih rendah dibandingkan buah prune.
    • 100 gram buah prune mengandung 14,7 gram sorbitol. Sementara 100 gram jus buah prune mengandung 6,1 gram sorbitol. Anda harus minum jus prune lebih banyak untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang sama, dan Anda juga harus mengonsumsi gula tambahan. [14]
    • Jangan mengonsumsi prune secara berlebihan. Prune akan mulai bekerja dalam beberapa jam. Membiarkan satu gelas jus prune melalui usus Anda adalah hal yang penting sebelum minum segelas lagi, atau Anda berisiko mengalami diare.
  4. 4
    Hindari keju dan produk olahan susu. Keju dan produk olahan susu biasanya mengandung laktosa, yang sensitif bagi beberapa orang. Laktosa dapat menimbulkan gas, perut kembung, dan konstipasi bagi beberapa orang. Jika Anda mengalami masalah konstipasi, kurangilah keju, susu, dan sebagian besar produk olahan susu lainnya dari diet hingga Anda merasa lebih baik. [15]
    • Pengecualiannya adalah yoghurt, terutama yoghurt yang mengandung probiotik hidup. Yoghurt yang mengandung probiotik seperti Bifidobacterium longum atau Bifidobacterium animalis telah terbukti dapat membantu pengeluaran tinja yang lebih sering dan mengurangi rasa sakitnya. [16][17]
  5. 5
    Mengonsumsi bahan yang dapat memadatkan tinja. Ada beberapa tanaman herbal ringan yang memiliki efek laksatif dan dapat melunakkan tinja. Tanaman ini adalah psyllium, flaxseed, dan fenugreek. Anda sering kali bisa menemukan suplemennya dalam bentuk kapsul, tablet, atau bubuk di toko makanan sehat, dan beberapa apotek. Beberapa di antaranya juga tersedia dalam bentuk teh. Minumlah bahan ini dengan banyak air.[18]
    • Psyllium tersedia dalam beragam bentuk, yaitu bubuk dan kaplet. Bahan ini juga merupakan bahan aktif yang terkandung dalam sediaan komersial seperti Metamucil. [19]Psyllium dapat menimbulkan gas atau kram pada beberapa orang.[20]
    • Flaxseed digunakan baik untuk konstipasi maupun diare. Flaxseed mengandung serat dan asam lemak omega 3. Anda bisa mencampurkan flaxseed ke dalam yoghurt atau sereal. [21][22]
    • Flaxseed tidak disarankan bagi orang yang memiliki gangguan pendarahan, sumbatan usus, atau tekanan darah tinggi. Jangan gunakan flaxseed jika Anda sedang hamil atau menyusui. [23]
    • Fenugreek digunakan untuk meredakan beberapa gangguan pencernaan, seperti sakit perut dan konstipasi. [24]Fenugreek tidak aman digunakan jika Anda sedang hamil atau menyusui. Jangan berikan fenugreek kepada anak-anak.[25]
  6. 6
    Minum minyak jarak. Saat Anda konstipasi, minyak jarak dapat membantu menstimulasi usus Anda. Minyak ini juga akan melumasi usus Anda sehingga tinja dapat keluar dengan lebih mudah. [26]
    • Minyak jarak dianggap aman secara umum. Tetapi, Anda hanya boleh minum sesuai dosis yang disarankan. Anda harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami radang usus buntu atau penyumbatan usus. Jangan gunakan minyak jarak jika Anda sedang hamil. [27]
    • Minyak jarak dapat menyebabkan beragam efek samping langka, tetapi tidak nyaman jika diminum terlalu banyak. Kelebihan dosis minyak jarak dapat menyebabkan kram perut, pusing, pingsan, mual, diare, ruam kulit, sesak napas, nyeri dada, dan rasa tercekik di tenggorokan. Hubungilah unit gawat darurat jika Anda minum minyak jarak terlalu banyak.[28]
    • Perhatikanlah bahwa minyak ikan dapat "menyebabkan" konstipasi. Terkecuali jika disarankan oleh dokter Anda, jangan minum suplemen minyak ikan untuk meredakan konstipasi. [29][30]
  7. 7
    Minum magnesium. Magnesium bisa sangat efektif dalam meredakan konstipasi. Bahan ini membantu untuk menarik air ke dalam usus dan melunakkan tinja sehingga dapat melewati usus Anda. [31] Konsultasikanlah dengan dokter sebelum minum suplemen magnesium, karena bahan ini bisa berinteraksi dengan obat-obatan seperti antibiotik, relaksan otot, dan obat-obatan pengontrol tekanan darah.[32] Selain dari makanan seperti brokoli dan polong-polongan, ada beberapa cara lain untuk mendapatkan magnesium.
    • Anda bisa minum magnesium dengan menambahkan satu sendok teh (atau 10 - 30 gram) garam Epsom (magnesium sulfat) ke dalam 180 - 240 ml air. Aduk hingga rata dan minum. Larutan ini mungkin terasa tidak enak bagi beberapa orang. [33]
    • Magnesium sitrat tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi oral. Minumlah dosis yang disarankan seperti disebutkan dalam kemasannya (atau sesuai dosis yang disarankan oleh dokter atau apoteker). Minumlah segelas penuh bersama setiap dosisnya. [34]
    • Magnesium hidroksida, yang juga dikenal sebagai susu magnesium, juga efektif untuk mengobati konstipasi.

2
Mengubah Gaya Hidup dalam Jangka Panjang

  1. 1
    Masukkan yoghurt ke dalam diet sehari-hari Anda. Yoghurt mengandung kultur bakteri hidup (probiotik) yang menciptakan lingkungan yang sehat bagi sistem pencernaan Anda agar tetap sehat dan buang air dengan teratur. Cobalah menambahkan secangkir yoghurt ke dalam diet sehari-hari Anda. [35]
    • Bakteri di dalam yoghurt diperkirakan mampu mengubah mikroflora dalam usus. Hal ini akan mengurangi waktu yang diperlukan oleh makanan Anda untuk dicerna dan mengalir keluar sistem pencernaan.
    • Periksalah label kemasannya untuk memastikan yoghurt yang Anda beli mengandung "kultur aktif" bakteri hidup. Tanpa kultur hidup, yoghurt tidak akan menghasilkan efek yang sama.
    • Makanan hasil fermentasi dan mengandung bakteri hidup lainnya adalah kombucha, kimchi dan sauerkraut juga mengandung bakteri hidup yang membantu pencernaan dan meredakan konstipasi.[36]
  2. 2
    Hindari makanan yang telah diproses. Makanan yang telah diproses dan makanan cepat saji bisa menyebabkan konstipasi kronis. Makanan seperti ini sering kali mengandung lemak tinggi dan rendah serat, serta tidak mengandung banyak nutrisi. Makanan yang harus dijauhi meliputi: [37]
    • Serealia yang telah diproses atau "diperkaya". Roti putih, kue, pasta, dan sereal sarapan sering kali dibuat dari tepung yang telah kehilangan banyak kandungan serat dan nutrisi. Pilihlah serealia utuh sebagai gantinya.
    • Makanan cepat saji. Makanan dengan kandungan lemak dan gula tinggi dapat menyebabkan konstipasi. Tubuh Anda akan mencoba mendapatkan kalori dari lemak terlebih dahulu, yang lambat dicerna.[38]
    • Sosis, daging merah, dan daging olahan sering kali mengandung lemak dan garam yang tinggi. Carilah daging rendah lemak seperti ikan, ayam, dan kalkun.
    • Keripik kentang, kentang goreng, dan makanan lain yang tidak banyak mengandung nutrisi, sangat rendah kandungan seratnya. Pilihlah ubi jalar panggang atau bakar, atau popcorn sebagai gantinya.
  3. 3
    Perbanyak olahraga. Kurang olahraga dapat menyebabkan usus Anda menjadi lemah, sehingga sulit mengeluarkan kotoran secara teratur. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak bisa mempengaruhi pencernaan dan menyebabkan konstipasi. [39] Cobalah untuk berolahraga sedang paling tidak 3 - 4 kali dalam seminggu.[40]
    • Berjalan, bersepeda, jogging, dan yoga adalah pilihan yang bagus. Bahkan olahraga selama 10 - 15 menit setiap hari dapat membantu Anda buang air lebih teratur.
  4. 4
    Jangan abaikan ritme tubuh Anda. Tubuh akan memberi tahu Anda kapan waktunya untuk buang air.[41] Rentang frekuensi buang air besar yang dianggap "normal" sangat lebar. Banyak orang buang air besar 1 - 2 kali setiap hari, tetapi orang lain mungkin hanya buang air besar 3 kali dalam satu minggu. Sepanjang tubuh Anda merasa nyaman, tidak perlu mencemaskan seberapa sering Anda buang air besar. [42]
    • Konstipasi mungkin disebabkan atau diperparah oleh menahan buang air besar. Jika Anda sering menunda buang air besar, hal ini dapat menyebabkan tubuh berhenti mengirimkan sinyal untuk buang air besar. Menunda buang air besar juga dapat menyebabkan tinja lebih sulit dikeluarkan nantinya. [43][44]
  5. 5
    Hindari ketergantungan terhadap laksatif. Terlalu banyak menggunakan laksatif, terutama laksatif stimulan, dapat menyebabkan tubuh Anda mengalami ketergantungan terhadapnya. Jika Anda mengalami konstipasi kronis, konsultasikanlah dengan dokter untuk mengetahui pilihan perawatan lainnya.[45]
    • Laksatif yang mengandung polietilen glikol biasanya lebih aman digunakan dibandingkan dengan jenis lainnya.[46][47]

3
Mencoba Pilihan Lainnya

  1. 1
    Berolahraga. Jika Anda bisa, cobalah berjalan setiap beberapa jam untuk "memijat" usus Anda. [48]
    • Mulailah berjalan pelan selama sekitar 30 detik. Tingkatkan kecepatan Anda hingga secepat mungkin tetapi tidak berlari.
    • Berjalan cepat selama sekitar 5 menit. Kemudian melambatlah selama 5 menit lagi. Usahakanlah untuk berjalan selama 10 menit setiap satu atau dua jam. [49]
    • Jika jumlah waktu tersebut tidak bisa Anda penuhi karena pekerjaan, jangan khawatir. Cobalah untuk menyelipkan latihan berjalan cepat kapan pun Anda bisa.
    • Jika Anda mengalami konstipasi berat, latihan ini mungkin terasa tidak nyaman, tetapi jangan menyerah. Latihan ini lebih baik dibandingkan harus mengalami konstipasi satu hari lagi.
  2. 2
    Cobalah posisi yang berbeda. Orang Aborigin buang air dalam posisi jongkok, dan posisi ini bisa membantu Anda. [50] Saat Anda menggunakan toilet duduk, gunakanlah bangku atau tepi bak mandi untuk menyangga kaki Anda.[51]
    • Usahakanlah agar lutut Anda berada sedekat mungkin dengan dada. Posisi ini akan meningkatkan tekanan ke usus Anda dan mempermudah tinja untuk keluar.
  3. 3
    Coablah yoga. Ada beberapa pose yoga yang dapat Anda coba untuk menstimulasi usus dan membentuk posisi tubuh yang nyaman saat buang air. Pose tersebut dapat meningkatkan tekanan di dalam usus Anda dan membuat tinja lebih mudah keluar. [52] Pose tersebut di antaranya adalah
    • Baddha Konasana: Dalam posisi duduk, tekuk lutut dan rapatkan kaki sehingga kedua telapaknya bersentuhan, dan pegang jari kaki Anda dengan tangan. Buka kaki Anda dengan cepat, kemudian membungkuk ke depan sehingga kening Anda menyentuh lantai. Tahan selama 5 hingga 10 kali napas.
    • Pavanamuktasana: Dalam posisi berbaring, regangkan kaki Anda ke depan. Angkat satu kaki ke arah dada, dan pegang dengan tangan Anda. Luruskan satu kaki, dan tarik lutut Anda mendekat ke arah dada, pertahankan posisinya dengan tangan, dan lengkungkan atau goyangkan jari kaki Anda. Pertahankan posisi ini selama 5 hingga 10 kali napas, kemudian ulangi dengan kaki lainnya.
    • Uttanasana: Dari posisi berdiri, luruskan kaki Anda dan bungkukkan badan Anda dari pinggul. Sentuh lantai dengan tangan Anda, atau peganglah tumit kaki Anda. Pertahankan selama 5 hingga 10 kali napas.
  4. 4
    Minum minyak mineral. Minyak mineral cair akan melapisi tinja Anda dengan lapisan tipis minyak yang tahan air. Hal ini akan membantu tinja Anda tetap lembap dan melewati usus besar Anda dengan lebih lembut. [53] Anda bisa menemukan minyak mineral di sebagian besar apotek dan toko obat. Minyak ini biasanya tersedia dalam bentuk campuran dengan susu, jus, atau air untuk diminum. [54]
    • Jangan minum minyak mineral tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi ini: alergi makanan atau obat-obatan, hamil, gagal jantung, radang usus buntu, kesulitan menelan, nyeri perut, mual atau muntah, pendarahan rektum, atau masalah ginjal. [55]
    • Jangan minum laksatif atau pelunak tinja lain pada waktu bersamaan dengan minyak mineral, terkecuali dianjurkan oleh dokter Anda.
    • Jangan berikan minyak mineral kepada anak-anak di bawah 6 tahun.
    • Jangan minum minyak mineral secara rutin. Penggunaan secara rutin dapat menyebabkan ketergantungan pada efek laksatifnya. Hal ini juga dapat menghambat penyerapan vitamin A, D, E, dan K dalam tubuh Anda. [56]
    • Jangan minum minyak mineral lebih banyak dari dosis yang dianjurkan. Kelebihan dosis minyak mineral dapat menyebabkan efek samping yang berat, meliputi nyeri perut, diare, mual, dan muntah. Jika Anda minum minyak mineral lebih banyak dari dosis yang dianjurkan, carilah pertolongan medis darurat segera. [57]
  5. 5
    Cobalah herbal pencahar. Untuk konstipasi langka atau berat, ada tanaman herbal yang lebih kuat untuk membantu meredakannya. Herbal ini biasanya tidak aman dikonsumsi dalam jangka panjang, dan hanya boleh digunakan sebagai pilihan terakhir jika cara lainnya tidak berhasil. Perawatan herbal ini pada umumnya meliputi: [58]
    • Senosida merupakan laksatif stimulan. Bahan ini menghidrasi usus untuk membantu Anda buang air lebih mudah. Laksatif alami dari tanaman sena membutuhkan waktu 6 - 12 jam untuk bekerja. Bahan ini biasanya tersedia dalam bentuk suspensi dan tablet oral.[59]
    • Jika Anda baru saja menjalani operasi, telah menggunakan laksatif setiap hari, atau memiliki masalah saluran pencernaan, bicarakanlah dengan dokter Anda sebelum menggunakan sena.[60]
    • European buckthorn terkadang digunakan untuk mengobati konstipasi. Bahan ini hanya disarankan untuk penggunaan jangka pendek (kurang dari 8 - 10 hari). Bahan ini dapat menyebabkan efek samping seperti kram, diare, otot lemas, dan masalah jantung. Bahan ini tidak boleh digunakan jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berusia di bawah 12 tahun.[61]
    • Jangan minum european buckthorn jika Anda mengalami nyeri perut, atau masalah saluran pencernaan, seperti radang usus buntu, penyakit Crohn, IBS, atau kolitis ulseratif.
  6. 6
    Konsultasikan dengan dokter. Jika Anda mengalami konstipasi kronis, Anda mungkin membutuhkan perawatan yang lebih efektif dibandingkan perawatan rumahan. Sebagai contohnya, dokter dapat meresepkan obat-obatan dan laksatif yang lebih kuat dibandingkan yang dapat Anda beli tanpa resep. Anda harus menemui dokter jika belum buang air besar selama lebih dari 3 hari. [62]
    • Jika Anda mengalami konstipasi ringan selama lebih dari tiga minggu, kunjungilah dokter Anda. Anda juga harus menemui dokter jika ada darah dalam tinja, sakit perut, atau berat badan Anda turun. [63][64]
    • Dokter Anda mungkin akan meresepkan laksatif hypersmolar yang dapat melunakkan tinja. Laksatif yang paling umum adalah laktulosa (Kristalose), sorbitol, dan polietilen glikol (MiraLax).[65]

Tips

  • Jika Anda mengalami konstipasi kambuhan, dan tidak satu pun cara di atas yang dapat membantu, kunjungilah praktisi kesehatan profesional, dan ceritakanlah masalah Anda.
  • Jika konstipasi Anda tidak reda, gabungkanlah beberapa cara di atas. Misalnya, tingkatkan asupan serat dalam makanan Anda, berjalan, minum teh sena, dan cobalah posisi yoga sekaligus. Tetapi, jangan minum beberapa jenis laksatif sekaligus.
  • Makanan kaya serat dan minum banyak air biasanya tidak hanya akan meredakan, tetapi juga dapat mencegah konstipasi.
  • Walaupun sulit, cobalah untuk santai dan membiarkan usus (dan gaya gravitasi) bekerja saat Anda buang air besar.
  • Cobalah minum air lemon. Asam dalam lemon akan melunakkan tinja dan mempermudah pengeluarannya.
  • Memperkirakan cara yang mana, seberapa baik, dan kapan cara tersebut akan berhasil adalah hal yang sulit. Pastikan untuk meluangkan waktu buang air, dan ada toilet yang tersedia saat Anda harus menggunakannya.
  • Minum air hangat dan madu juga dapat membantu.

Peringatan

  • Hanya gunakan suatu perawatan sesuai dosis yang dianjurkan. Minum lebih dari dosisi yang disarankan dapat menyebabkan efek samping serius.
  • “Alami” tidak berarti “aman.” Konsultasikanlah dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat-obatan alami, terlebih jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu. Herbal dan makanan bsia berinteraksi dengan sejumlah obat-obatan serta dengan kondisi kesehatan yang berbeda.
  • Jika Anda sedang hamil atau menyusui, atau merawat anak-anak atau bayi yang mengalami konstipasi, konsultasikanlah dengan praktisi kesehatan profesional sebelum mencoba cara apa pun yang dicantumkan dalam artikel ini.
  • Jangan minum laksatif jika Anda menderita sakit perut parah, muntah, atau mual.[66]
  • Getah lidah buaya adalah laksatif alami. Di Amerika Serikat, FDA tidak mengizinkan getah lidah buaya dijual bebas karena alasan keamanannya. [67] Getah lidah buaya mengandung bahan yang sangat kuat dan dapat mengiritasi usus Anda. Penggunaannya tidak disarankan.[68]

Sumber

  1. http://www.webmd.com/digestive-disorders/water-a-fluid-way-to-manage-constipation
  2. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/water/art-20044256
  3. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_constipation
Tampilkan lainnya... (65)