Cara Merawat Lecet Dalam - 绮罗网

Cara Merawat Lecet Dalam

3 Bagian:Merawat Luka dengan SegeraMerawat Luka selama Masa PenyembuhanMengobati Luka yang Terinfeksi

Lecet adalah luka yang secara umum tidak sepenuhnya menembus kulit, tidak seperti irisan yang pada umumnya melalui kulit sampai ke otot di bawah. Meski demikian, lecet dalam dapat terasa sakit dan berdarah. Jika mengalami lecet dalam, Anda dapat mencoba merawat luka di rumah, atau pergi ke dokter. Namun, jika Anda memperkirakan bahwa luka tersebut lebih dalam dari 6,35 mm, Anda harus pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan jahitan. Lecet dalam yang tidak terlalu dalam pada umumnya dapat ditekan, dicuci, dan diperban di rumah. Gulir ke Langkah 1 untuk mempelajari lebih lanjut.

Bagian 1
Merawat Luka dengan Segera

  1. 1
    Beri tekanan langsung pada luka untuk menghentikan pendarahan. Saat mengalami lecet, terutama lecet dalam, pendarahan berlebih dapat terjadi. Tubuh berusaha menghentikan pendarahan berlebih dengan cara memproduksi penyumbat dan gumpalan yang terbuat dari sel protein dan platelet (yang merupakan bagian normal darah). Namun, saat pendarahan meluas pada area yang lebih luas—seperti saat mengalami lecet yang luas atau dalam—Anda dapat dengan cepat kehilangan banyak darah sebelum gumpalan terbentuk. Itulah mengapa penting untuk memberikan tekanan pada luka.[1] Untuk melakukan ini:
    • Gunakan perban atau kain bersih secara langsung pada luka untuk memperlambat pendarahan. Jangan menyerah pada keinginan untuk mengecek apakah pendarahan sudah berhenti atau belum—Anda harus menahan kain pada luka selama setidaknya 10 menit saat mengalami lecet dalam. Jika pendarahan berlanjut selama lebih dari 20 menit tanpa banyak melambat, segera cari bantuan medis. Teruslah memberi tekanan selama perjalanan ke rumah sakit.
  2. 2
    Cuci luka dengan air hangat. Setelah menghentikan aliran darah, Anda harus mencuci luka untuk mencegah infeksi terjadi. Saat darah hangat mengalir keluar secara langsung dari tubuh setelah luka terjadi, ini menciptakan atmosfer dan lingkungan yang sempurna untuk pertumbuhan semua jenis bakteri dan mikroorganisme. Jadi, penting untuk mencuci luka sesegera mungkin.[2] Untuk melakukan ini:
    • Basahi beberapa potong perban atau kain bersih dengan air hangat. Jangan menggunakan air panas, yang dapat membuat luka mulai berdarah lagi, karena panas meningkatkan aliran darah. Basuh darah berlebih dan semua benda asing (seperti kotoran) yang ada di dalam atau di dekat luka. Tepuk-tepuk area sampai kering dengan handuk bersih.
    • Jangan gunakan sabun secara langsung pada luka karena dapat mengiritasi lecet, tetapi Anda dapat menggunakannya untuk membersihkan area di sekitar luka.
  3. 3
    Angkat semua benda asing yang mungkin terjebak di dalam atau di tepi luka. Anda dapat menggunakan pinset (yang harus dibersihkan terlebih dahulu dengan beberapa tetes alkohol pada bola kapas), jika tersedia, untuk mengeluarkan dan mengangkat semua partikel yang mungkin ada di dalam dan di sekitar area luka.[3]
    • Jika tidak punya pinset, gunakan sepotong kain atau perban untuk menghilangkan kotoran dari dalam dan sekitar luka.
    • Pastikan Anda tidak menggali ke dalam lecet dengan pinset karena dapat merusak jaringan kulit dan menyebabkan pendarahan lebih lanjut.
  4. 4
    Oleskan krim antibiotik pada lecet. Bahkan jika Anda berpikir bahwa Anda sudah menghilangkan semua debu dan kotoran, masih ada peluang luka menjadi terinfeksi. Oleh karena itu, mengoleskan krim antibiotik pada luka selalu merupakan ide bagus. Salep ini juga akan menjaga lecet tetap lembap sehingga tidak akan pecah dan menjadi lebih parah saat Anda beraktivitas. Selapis tipis salep, atau bedak, antibiotik yang menutupi area luka seharusnya sudah cukup.[4]
    • Neosporin, Polisporin, dan Basitrasin adalah tiga dari produk-produk yang paling umum digunakan.
    • Anda dapat menggunakan hidrogen peroksida untuk terlebih dahulu membersihkan luka, tetapi itu tidak boleh digunakan untuk jangka waktu lama, karena dapat merusak jaringan pada dan di sekitar luka.
  5. 5
    Balut luka. Membalut luka dengan benar memberi tahu tubuh bahwa tubuh dapat mulai memperbaiki kerusakan yang ada. Jika Anda membalut luka dengan benar, umumnya luka tidak membutuhkan perhatian medis lebih lanjut seperti jahitan.[5] Untuk melakukan ini:
    • Letakkan satu atau dua potong perban steril pada luka. Pegangi dan rekatkan tepi-tepinya dengan plester medis.
    • Jika punya plester lebar yang cukup untuk menutupi luka, Anda juga dapat menggunakannya untuk membalut luka.
  6. 6
    Ketahui kapan harus pergi ke rumah sakit. Selalu merupakan hal bagus untuk membersihkan dan membalut lecet dalam yang dialami, tetapi ada beberapa faktor kesehatan yang mungkin memerlukan Anda pergi ke rumah sakit jika luka cukup dalam. Jika memiliki salah satu dari kondisi-kondisi berikut ini, Anda harus segera pergi ke rumah sakit, karena lecet dalam dapat membahayakan nyawa saat dikombinasikan dengan kondisi kesehatan lain yang Anda miliki.[6] Kondisi tersebut meliputi:
    • Kelainan darah/pendarahan.
    • Diabetes.
    • Penyakit jantung.
    • Penyakit ginjal dan hati.
    • Imunitas buruk.

Bagian 2
Merawat Luka selama Masa Penyembuhan

  1. 1
    Ganti perban dua atau tiga kali sehari. Melepas perban mempunyai dua tujuan: luka dapat dibersihkan dan dibalut perban baru, dan Anda dapat melihat luka dan mengecek apakah infeksi terjadi atau tidak. Jangan membiarkan luka terbalut selama lebih dari 24 jam.[7]
    • Anda harus mengganti perban setip kali perban basah atau kotor, karena perban kotor dapat menyebabkan lecet menjadi terinfeksi.
  2. 2
    Cuci luka saat sedang tidak dibalut. Saat mengganti perban, Anda juga harus mencuci luka untuk mencegah infeksi. Gunakan air hangat dan sabun untuk mencuci area luka dan kemudian oleskan selapis tipis salep antibiotik sebelum memasang perban baru.[8]
  3. 3
    Periksa perubahan warna apa pun. Luka yang sedang mengalami proses penyembuhan akan berwarna merah muda. Jadi, jangan khawatir jika kulit di sekitar luka berwarna sangat merah mudah. Sebaliknya, Anda harus cemas jika kulit di sekitar luka berwarna kuning atau hitam.[9]
    • Kulit berwarna kuning mengindikasikan bahwa luka telah menjadi terinfeksi.
    • Kulit berwarna hitam berarti bahwa jaringan di sekitar luka sebenarnya hampir atau sudah mati karena luka telah sangat terinfeksi.
  4. 4
    Lihatlah cairan yang keluar dari lecet. Pada awalnya, luka mungkin mengeluarkan buangan bersemu darah—ini normal. Buangan berisi nanah (yang disebut sebagai buangan bernanah) yang bersemu warna biru, hijau, atau kuning berarti bahwa luka telah menjadi terinfeksi oleh bakteri.[10]
  5. 5
    Tentukan apakah luka mengecil atau tidak. Jika mungkin, pada hari Anda terluka, cobalah ukur panjang dan lebar luka. Seiring hari-hari berlalu setelah terjadinya perlukaan, Anda dapat melihat apakah luka mengecil atau tidak. Jika luka menjadi semakin kecil seiring waktu berlalu, berarti proses penyembuhan berlangsung.
    • Sebaliknya, jika luka tampaknya menjadi lebih besar atau membengkak, ada peluang bagus bahwa luka telah menjadi terinfeksi.
  6. 6
    Periksa tepi-tepi lecet untuk menemukan tanda granulasi. Granulasi merujuk pada kulit yang tampak kasar atau berbutir di sekitar tepi luka. Meskipun ini mungkin terdengar aneh, Anda sebenarnya menginginkan kulit tampak bergranulasi karena itu berarti luka sedang mengalami proses penyembuhan.
    • Kulit bergranulasi seharusnya berwarna merah muda atau merah dan agak mengilap.
  7. 7
    Cium bau luka. Anda mungkin berpikir bahwa ini terdengar menjijikan untuk dilakukan, tetapi membaui lecet dapat membantu Anda menentukan apakah luka terinfeksi atau tidak. Lecet yang terinfeksi akan berbau sedikit busuk dan tidak enak, sedangkan lecet yang tidak terinfeksi akan tercium seperti bagian mana pun kulit normal (selain bau salep yang Anda oleskan).
  8. 8
    Raba kulit di sekitar luka untuk memeriksa tanda-tanda demam. Saat tubuh merasakan adanya infeksi, tubuh cenderung mengirim panas ke area tersebut untuk membakar bakteri. Jika luka terinfeksi, area di sekitar luka akan terasa panas saat disentuh.

Bagian 3
Mengobati Luka yang Terinfeksi

  1. 1
    Pergi ke dokter jika, menurut Anda, luka mungkin terinfeksi atau pendarahan tidak segera berhenti. Jika lecet baru saja terjadi dan darah tidak berhenti mengalir, bahkan saat sudah ditekan, Anda harus pergi ke rumah sakit. Jika luka sudah agak lama, dan tampak terinfeksi, Anda juga harus pergi ke dokter, karena membiarkan infeksi sebenarnya dapat menyebabkan keracunan darah dan situasi mengancam nyawa yang lain.[11]
    • Jika mengalami demam atau kulit terasa panas di sekitar luka, pergilah ke rumah sakit.
    • Jika lecet mengeluarkan buangan berwarna kuning atau kehijauan, pergilah ke rumah sakit.
    • Jika ada warna kuning terang atau hitam di sekitar luka, pergilah ke rumah sakit.
  2. 2
    Dapatkan injeksi tetanus. Jika luka terinfeksi, Anda kemungkinan akan diberi injeksi tetanus untuk melawan infeksi. Injeksi tetanus biasanya diberikan setiap 10 tahun sekali, tetapi jika luka cukup dalam, dokter mungkin menganjurkan Anda mendapatkan injeksi ini.[12]
    • Anda harus mendapatkan injeksi tetanus sesegera mungkin setelah luka terjadi untuk memastikan tetanus tidak muncul.
  3. 3
    Konsumsi obat antibiotik. Jika lecet dalam atau sangat terinfeksi, Anda kemungkinan akan diberi obat antibiotik untuk melawan atau mencegah infeksi lebih lanjut. Obat antibiotik yang paling mungkin Anda dapatkan adalah eritromisin. Ikuti petunjuk dokter mengenai konsumsi obat.
    • Anda kemungkinan besar akan diresepkan dosis 250 mg empat kali sehari selama lima sampai tujuh hari. Obat harus dikonsumsi setengah jam atau dua jam sebelum makan untuk penyerapan maksimal ke dalam tubuh.
    • Anda mungkin juga diresepkan obat antisakit tergantung pada seberapa sakit luka Anda.
  4. 4
    Izinkan luka dijahit jika cukup dalam. Luka yang lebar dan sangat dalam pada umumnya perlu dijahit. Luka dalam, yang lebih dalam dari 6 mm dan terbuka lebar, perlu dijahit. Perawat atau dokter akan melakukan prosedur ini, dan akan memberitahukan cara menangani jahitan setelah selesai menjahit luka.

Tips

  • Memakan pola makan tinggi protein dapat meningkatkan proses penyembuhan, karena banyak proses perbaikan di dalam tubuh bergantung pada aksi berbagai jenis protein di dalam sel dan jaringan tubuh.
  • Ketahui bahwa, tergantung pada seberapa dalam luka, mungkin membutuhkan waktu selama 10 hari sampai luka sembuh.

Peringatan

  • Jika Anda memberikan tekanan dan pendarahan tidak berhenti, segera pergi ke rumah sakit.
  • Jika ada warna hitam di sekitar lecet, segera pergi ke rumah sakit.

Sumber

  1. Jacknin, J. (2001). Smart medicine for your skin: A comprehensive guide to understanding conventional and alternative therapies to heal common skin problems. New York: Avery.
  2. http://www.medicinenet.com/cuts_scrapes_and_puncture_wounds/article.htm
  3. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
Tampilkan lainnya... (9)