3 Cara untuk Berpura pura Sakit Jika Anda Hanya Ingin Bolos Kerja

Cara Berpura pura Sakit Jika Anda Hanya Ingin Bolos Kerja

3 Metode:Persiapkan Membuat TeleponMembuat Panggilan atau MenelponMenindaklanjuti

Setiap orang sesekali membutuhkan hari tidak terjadwal untuk berlibur atau beristirahat. Sayangnya, tempat kerja Anda mungkin tidak menghargai spontanitas Anda, dan dengan alasan yang baik. Untungnya, ada yang bisa Anda lakukan di situasi seperti ini: mengaku sakit. Jelas ini bukanlah sebuah teknik yang Anda dapat gunakan terlalu sering, tapi ini bisa memberikan Anda istirahat baik yang Anda butuhkan. Untuk mengaku sakit, Anda harus meyakinkan rekan kerja Anda jika Anda benar-benar merasa sakit di hari sebelumnya dan membuat telepon ke bos Anda bahwa Anda sangat sedih harus berdiam di rumah karena penyakit Anda tanpa melakukannya terlalu berlebihan.

1
Persiapkan Membuat Telepon

  1. 1
    Ambil waktu yang baik untuk menelpon. Anda mungkin berpikir bahwa setiap hari adalah hari yang baik untuk berpura-pura sakit, tetapi jika Anda benar benar ingin memalsukan penyakit Anda, Anda harus sedikit lebih pintar. Jika Anda memilih hari yang salah untuk berpura-pura sakit, Anda akan lebih sulit meyakinkan bos Anda. Pastikan kesempatan ada di pihak Anda sebelum melaksanakan rencana Anda. Berikut adalah hal hal yang harus diingat:
    • Bersiaplah untuk benar-benar meyakinkan jika Anda menelpon di hari Senin atau Jumat. Itu akan lebih sulit untuk bos Anda mempercayai bahwa Anda benar-benar sakit selama akhir minggu yang panjang.
    • Pastikan Anda belum sakit akhir-akhir ini atau mengambil banyak izin dari kantor.
    • Jangan memalsukan sakit Anda setelah Anda berselisih di kantor, atau setelah Anda banyak mengeluh. Anda tidak mau bos Anda melihat sakit palsu Anda sebagai sebuah hinaan. Penyakit Anda akan lebih terlihat meyakinkan jika semua terlihat baik ketika terkahir kali Anda bekerja.
    • Cobalah untuk tidak melewatkan hari yang tidak menyenangkan di tempat kerja. Jika bos Anda mengetahui Anda membenci meeting bulanan yang menakutkan, Anda tidak seharusnya memalsukan sakit di hari itu – tidak peduli seberapa baik yang akan Anda rasakan.
  2. 2
    Tunjukkan pekerjaan dasar. Jika Anda berencana untuk izin karena sakit, Anda harus berusaha untuk terlihat sakit satu hari sebelumnya tanpa membuat terlalu kelihatan. Jangan memalsukan batuk sepanjang hari, tetapi buatlah seperti Anda kurang sehat dan sedikit bersin, membuat rekan kerja Anda untuk bertanya jika Anda sakit. Beraktinglah seperti Anda sakit tetapi dalam penyangkal, sehingga rekan kerja Anda tidak mencurigakan Anda memalsukan itu. Menyiapkan fondasi ini sehari sebelumnya akan lebih meyakinkan untuk mengambil libur di esok harinya.
    • Bersikaplah lebih diam pada hari itu juga. Jika Anda terlalu berenergi pada satu hari dan izin sakit di keesokan harinya, orang-orang akan terkejut. Tolak undangan makan siang atau saat happy hours pada hari sebelum Anda menelpon untuk izin sakit.
    • Cobalah untuk memakan obat seperti Advil di sekitar rekan kerja Anda.
    • Tiup hidung sedikit lebih sering.
    • Jika Anda harus makan siang dengan rekan kerja Anda, jangan habiskan makanan Anda supaya Anda terlihat tidak mempunyai nafsu makan.
    • Jangan terlihat terlalu rapi pada hari itu. Acak rambut Anda sedikit, jangan menggunakan pakaian terbaik Anda, dan cobalah untuk terlihat sedikit lelah disekitar mata Anda.
  3. 3
    Ketahuilah penyakit Anda. Walaupun bos Anda tidak akan terlalu banyak bertanya, itu penting untuk mengetahui sakit Anda sebelum menelpon. Daripada hanya mengatakan Anda tidak enak badan, katakan Anda sedang migraine, sakit perut, atau flu bisa membantu argumen Anda lebih meyakinkan. Anda harus menyiapkan jawaban untuk pertanyaan bos Anda, seperti kapan Anda mulai berasa sakit, kapan Anda akan kembali, dan apakah Anda akan ke dokter. Anda tidak mau terdengar ragu, atau bos Anda akan curiga Anda memalsukan itu.
    • Jika Anda mau mengambil izin beberapa hari, pilih sakit yang baik. Migraine atau maag yang parah memberikan Anda izin selama dua hari atau lebih, karena penyakit ini bisa terjadi kapan saja dan pada waktu yang lama. Mata merah atau radang tenggorokan bisa lebih lama. Apapun pilihan Anda, Anda harus melakukan research supaya Anda bisa mendiskusikan gejala gejalanya dengan jelas.
    • Anda bahkan bisa berlatih percakapan ini dengan teman dekat Anda untuk lebih memastikan. Kemungkinan bos Anda tidak akan menanyakan penyakit Anda secara detail tetapi akan lebih baik untuk menyiapkan diri Anda.
  4. 4
    Bersiaplah untuk bersantai di rumah. Jangan memalsukan sakit kemudian hiking dengan istri Anda atau mengadakan party dengan teman Anda. Jika Anda berpura-pura sakit dan berperilaku super sosial, bos Anda akan tahu. Seharusnya Anda meminta izin sakit ketika Anda hanya ingin berada di kasur, disekitar rumah, dan bersantai - hal yang Anda lakukan jika Anda sakit minus bagian sakit.
    • Selain itu, jika Anda menghabiskan hari sakit Anda dan datang ke kantor dengan kulit hitam, itu akan terlihat mencurigakan.
    • Matikan social media yang akan menggoda Anda untuk dibuka pada ‘hari sakit’ Anda. Dengan cara ini, bos Anda tidak akan tertuju pada foto hiking Anda pada tengah hari yang seharusnya Anda sakit atau meninggalkan komen yang akan menimbulkan kecurigaan pada kesehatan Anda.

2
Membuat Panggilan atau Menelpon

  1. 1
    Telepon bos atau supervisor Anda awal esok hari. Jangan menunda-nunda — lebih cepat Anda mengatakan kepada bos Anda, lebih baik. Selain itu, Anda akan lebih memiliki suara yang kasar setelah bangun tidur, membuat Anda lebih meyakinkan. Ditambah lagi, jika menelpon lebih awal, Anda akan lebih mungkin untuk mendapatkan voicemail bos Anda atau mendapatkannya tidak siap. Jika Anda menelpon terlalu terlambat, itu akan terlihat Anda tidak memikirkan perasaan bos Anda.
    • Jagalah pembicaraan Anda menjadi pendek. Walaupun mengetahui “penyakit” Anda akan membantu Anda merasa lebih siap, Anda harus ingat jika cerita adalah hal yang biasa dilakukan pembohong. Jangan terlalu detail—cukup katakan Anda tidak enak badan dan tidak akan masuk. Berikan informasi yang cukup untuk bos Anda percaya, seperti mengatakan, “Saya bergadang semalaman” atau “Saya mengalami sakit perut yang parah.”
    • Anda juga bsa mengatakan, “Saya tahu saya harus mengatakannya kemarin, tapi saya berharap sakit ini bisa reda dengan tidur cukup.” Dengan tidak terlalu kelihatan, perlihatkan jika Anda benar benar berharap bisa datang bekerja.
  2. 2
    Pastikan Anda terdengar sakit. Walaupun jangan terlalu berlebihan ketika melakukannya, itu tidak akan merugikan jika Anda terdengar sedikit sakit. Selain bersuara serak menelpon di pagi hari, terkadang Anda bisa batuk atau bersin sehingga bos Anda berpikir Anda sakit tanpa berlebihan. Anda juga bisa berbicara sedikit lebih pelan dan halus untuk menunjukkan Anda tidak mempunyai kekuatan penuh. Berlatihlah dahulu sehingga ini terdengar meyakinkan.
    • Jika Anda mau membuat suara Anda lebih serak, Anda bisa berteriak ke sebuah bantal untuk sepuluh detik atau lebih sebelum menelpon. Tetapi ini akan menyakiti tenggorakan Anda, jadi pastikan ini berguna.
    • Anda juga bisa mencoba terdengar sedikit tidak fokus dan kacau. Jika Anda terdengar sangat tajam dan cepat menjawab pertanyaan bos Anda, Anda mungkin tidak akan sangat meyakinkan sebagai orang sakit.
  3. 3
    Bersiaplah untuk pertanyaan. Apakah bos Anda tipe yang berisik? Cobalah untuk memikirkan pertanyaan apa yang akan ditanyakan. Contohnya, jika Anda bekerja di food service, bos Anda mungkin akan menanyakan seberapa menularnya virus Anda. Dia juga mungkin akan bertanya apakah Anda telah mencoba segala hal untuk merasa lebih baik untuk datang bekerja. Yang paling baik adalah Anda mengatakan jika Anda menular dan telah mencoba segala hal yang dapat dilakukan (painkillers, antacid, minum cairan yang banyak, dll) tetapi tidak kunjung membaik.
    • Dengan santai sebutkan Anda telah menelpon ke dokter dan sedang menunggu kabar untuk appointment karena sedang penuh. Selama puncak musim flu, mungkin akan beberapa hari sebelum dokter bisa menyempilkan appointment Anda. Jika bos Anda menginginkan sebuah note setelah Anda kembali, Anda bisa mengatakan jika appointmentnya tidak sampai minggu depan. Ini bisa memberikan Anda waktu untuk ke dokter.
  4. 4
    Akhiri pembicaraan dengan catatan yang baik. Ketika Anda telah selesai berbicara kepada bos Anda, cobalah untuk meninggalkan impresi positif sebisa mungkin. Katakan Anda akan mencoba yang terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan di hari selanjutnya dan Anda bersyukur karena bos Anda sangat pengertian. Tunjukkan seberapa Anda berkomitmen pada pekerjaan Anda dan seberapa semangat Anda kembali untuk menyelesaikan tanggung jawab Anda. Berikan bos Anda perasaan bahwa Anda sangat bersalah karena harus mengambil izin daripada Anda tidak bisa menunggu menonton TV dan meninggalkan pekerjaan Anda.
    • Anda juga bisa mengatakan ke bos Anda untuk menghubungi Anda dengan pertanyaan jika dia membutuhkan bantuan Anda. Jika Anda mau diganggu di hari sakit palsu Anda, Anda bisa mengatakan, “Saya akan berada di kasur seharian, jadi Anda bisa menelpon saya jika Anda membutuhkan bantuan…” Tetapi lakukan ini jika Anda berpikir bos Anda akan sangat kehilangan tanpa Anda.
    • Akhiri pembicaraan dengan berterima kasih kepada bos Anda karena telah sangat pengertian.

3
Menindaklanjuti

  1. 1
    Tindak lanjuti kesakitan Anda ketika kembali bekerja. Jangan masuk kerja dengan sangat sehat setelah hari sakit. Buatlah seperti Anda sedang dalam penyembuhan. Tiup hidung Anda sesekali dan batuk perlahan. Anda tidak perlu berakting berlebihan seperti martir baru kembali bekerja. Jangan sebutkan penyakit Anda dan membiarkan orang lain bertanya apa yang Anda rasakan. Anda harus lebih natural dengan mengatakan “Saya tidak merasa sesakit kemarin, sungguh” atau “Saya hanya memerlukan tidur yang cukup dan Saya akan baik baik saja.”
    • Jika Anda mau terlihat lebih asli, jangan tidur terlalu banyak di malam sebelumnya sehingga Anda kembali bekerja terlihat lelah dan kurang tidur. Ini memberikan Anda kredibilitas untuk izin sakit di kedepannya (dan alasan untuk bergadang).
    • Berperilaku sedikit lebih diam pada hari itu. Jangan terlalu akrab atau banyak bicara dengan rekan kerja Anda, dan tolak undangan. Ingat Anda masih harus menyimpan tenaga Anda.
  2. 2
    Jangan katakan pada rekan kerja Anda jika Anda berpura-pura sakit. Anda mungkin dekat dengan salah satu rekan kerja dan dia tidak akan menjatuhkan Anda, tapi Anda harus berhati hati untuk mengatakan jika Anda berpura pura sakit. Rekan kerja Anda tidak akan mau untuk berjabat tangan dengan Anda, dan berpikir Anda tidak bertanggung jawab dan menyebalkan. Ditambah lagi, jika rekan kerja Anda mengulang apa yang Anda katakan dan didengar bos Anda, Anda tidak hanya mendapat masalah baru, tetapi tidak akan bisa untuk berpura pura sakit lagi.
    • Selain itu, dipanggil karena memalsukan sakit akan membuat bos Anda curiga untuk izin sakit dikedepannya ketika Anda benar-benar sakit. Anda tidak mau terus menerus membela diri Anda selama Anda bekerja disana.
    • Hey, kita semua membutuhkan hari off sesekali dan tidak ada judgment. Tetapi, itu bukan berarti Anda bisa membual tentang itu, atau itu akan menunjukkan Anda tidak serius bekerja.
  3. 3
    Jadilah orang yang bersahabat dengan bos Anda. Setelah Anda izin sakit, Anda harus besikap baik ke bos Anda ketika kembali bekerja. Anda tidak harus menyebutkan penyakit Anda atau berterima kasih karena telah mengerti Anda, tetapi Anda harus bekerja dengan sikap yang baik dan memberikan aura yang baik. Buatlah ia mengingat seberapa teladannya Anda dan jangan biarkan bos Anda berpikir Anda sedang bermain-main.
    • Anda tidak perlu melebih-lebihkan keramahan Anda atau mengatakan seberapa Anda menyukai pekerjaan Anda dan seberapa berarti pekerjaan ini untuk hidup Anda.
  4. 4
    Buatlah hari kerja yang baik. Ketika Anda kembali bekerja dari izin sakit, Anda harus melakukan yang terbaik. Ini bukan hari dimana Anda terlambat atau menghabiskan dua jam untuk urusan pribadi Anda. Sebaliknya, Anda harus bekerja baik selama jam kantor, berkontribusi pada meeting, menjawab email, dan lakukan apapun yang Anda rasa akan memberikan kesan yang baik.
    • Anda mungkin sering mengeluh ke rekan kerja Anda ketika Anda bekerja, tetapi Anda harus lebih positif ketika kembali. Anda tidak mau bos Anda mendengar keluhan Anda setelah mengambil hari off.
    • Tidak apa untuk berpura-pura sakit sesekali, tetapi jika bermalas-malasan menjadi kebiasaan Anda, pekerjaan Anda akan menjadi bahaya. Berusahalah untuk bersiul di tempat kerja sebisa mungkin ketika kembali bekerja.

Tips

  • Pastikan Anda tidak mengatakan kepada siapapun bahawa Anda berpura-pura sakit; atau, mereka akan mengatakan kepada bos Anda, dan Anda akan mendapatkan masalah.
  • Cobalah untuk tidak izin sakit di hari Senin atau Jumat. Terkadang izin pada hari Selasa lebih meyakinkan. Juga, jangan membuat kebiasaan untuk izin pada hari penting seperti hari dimana tim membutuhkan waktu lembur untuk memenuhi deadline. Ini akan beresiko menghancurkan hubungan Anda dengan rekan kerja Anda, apalagi jika mereka curiga Anda berpura-pura.
  • Buatlah sebuah reputasi. Bekerjalah ketika Anda benar-benar sakit, sehingga bos Anda tidak berpikir Anda memalsukan itu ketika Anda memilih untuk berpura-pura sakit. Ketika Anda diusir beberapa kali karena sakit (dan menular) di kantor, bos Anda akan bersyukur ketika Anda izin sakit dan berpikir akhirnya Anda menerima saran semua orang untuk beristirahat.
  • Jika Anda sakit dan membutuhkan surat dokter, minta “waktu kembali untuk bekerja” lebih lama dari yang Anda butuhkan. Kembalilah ke tempat kerja Anda lebih awal dari yang tertera di surat dokter. Ini akan membuat Anda terlihat seperti karyawan yang berdedikasi yang menggunakan waktu sakit lebih sedikit dari yang diperlukan. Ini juga memberikan Anda dokumentasi yang Anda bisa tunjukan di rekor karyawan, jika dikedepannya akan ditanyakan. (Perhatikan sebagian perusahaan tidak akan mengizinkan Anda untuk kembali bekerja sebelum sembuh. Jika Anda kembali bekerja lebih awal dari yang seharusnya, mungkin bos Anda akan menyuruh Anda pulang.)
  • Jangan “jadwalkan” hari sakit Anda terlebih dahulu. Jika bos Anda mengetahui bahwa Anda merencanakan sakit Anda dua minggu sebelumnya, Anda mungkin akan kehilangan pekerjaan Anda.
  • Di Inggris, Food Standards Agency mengharapkan atasan dari “food handlers” untuk tidak memperkerjakan karyawan 48 jam setelah gejala muntah-muntah atau diare telah berhenti; 24 jam penyakit bisa berarti 3 hari off kerja. Tentu saja, jika benar-benar memiliki diare, ini bukan penghiburan untuk diri lemah Anda.
  • Jika Anda dan seorang teman Anda ingin izin sakit, cobalah untuk tidak menelpon pada hari yang sama.
  • Jika Anda memiliki halaman social media, ingat untuk mengupdate status Anda – seperti, “OMG, Saya merasa sangat buruk…Saya sedang membuat sup ayam”. Hal yang Anda tidak mau lakukan adalah mengupdate status Anda tentang pergi shopping, berenang, jalan-jalan, dll. ketika Anda seharusnya memiliki demam parah yang membuat Anda tidak bisa hadir sekolah/bekerja.
  • Jika Anda memiliki anak, mereka bisa menjadi alasan untuk tidak masuk kerja. Juga, Anda bisa menyesal untuk tidak memiliki waktu lebih untuk di rumah ketika mereka sakit, jadi berhati-hati dengan ini.
  • Memiliki reputasi yang baik untuk bekerja dengan jujur akan menghapuskan keraguan bos atau rekan kerja tentang Anda. Jika Anda tipe yang suka malas dan mencoba untuk kabur dari pekerjaan, ini tidak akan mudah untuk Anda.
  • Jika Anda mengurus urusan penting tapi tetap mau mengambil hari off, datanglah untuk bekerja di pagi hari. Urus apa yang Anda butuhkan dan diam. Jika orang bertanya ada apa, cukup katakan Anda tidak enak badan. Ketika Anda sudah memutuskan untuk pergi, cukup datang ke bos Anda dan katakan Anda sakit dan akan pulang. Jangan bertanya, katakan. Jelaskan bahwa Anda telah menyelesaikan urusan penting hari ini, dan tidak ada yang bisa bos Anda lakukan untuk mengatakan tidak.
  • Jika Anda pergi ke pantai pada hari off Anda, jangan lupa sunblock. Hadir ke kantor keesokan harinya terlihat seperti lobster akan sangat memalukan dan memberatkan.

Peringatans

  • Jangan gunakan alasan sesorang di keluarga Anda meninggal karena bos Anda akan mengetahuinya dan Anda akan tertangkap berbohong. Ini akan membuat Anda kurang dipercaya ketika seseorang benar-benar meninggal.
  • Pada akhirnya, jika Anda membutuhkan hari off lebih dari yang Anda bisa hitung, lihat kembali pekerjaan Anda. Ini mungkin membuat Anda tidak nyaman dengan apa yang Anda lakukan dan sebenarnya merusak kesehatan Anda dengan kecemasan, dan kekecewaan. Di kasus ini, Anda butuh berpikir lama dan keras untuk mengganti pekerjaan Anda.
  • Mengambil waktu off akan mempengaruhi semua rekan kerja. Pikirkan baik-baik sebelum membebankan rekan kerja Anda dan meninggalkan orang-orang secara tiba-tiba..
  • Kebanyakan atasan memiliki program no-fault absen. Cek ke human resource department perusahaan Anda untuk melihat absen Anda. Dalam program no-fault absen, Anda akan dikenakan pinalti dengan atau tidak dengan surat dokter. Jadi berhati-hatilah jika Anda ingin mengambil hari off, pekerjaan Anda mungkin tergantung dengan ini.
  • Ini bukan sebuah ide yang baik karena Anda akan memberikan beban yang tidak perlu jika Anda berbohong. Jika Anda ada masalah di tempat kerja, bicarakan secara personal dengan bos Anda dan ia akan membantu Anda.